Rabu, 12 Februari 2014

100 Ton Beras untuk Korban Kelud

Rabu, 12 Februari 2014

TEMPO.CO , Jakarta: Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional Kediri, Jawa Timur, menyiapkan beras cadangan pangan menghadapi bencana letusan Gunung Kelud di Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Kediri. "Kami siapkan bantuan beras cadangan 100 ton. Untuk penyaluran, sesuai mekanisme Bulog menunggu surat dari bupati atau satlak ke Perum Bulog," kata Wakil Bulog Subdivre Kediri Agung Aulia di Kediri, Selasa, 11 Februari 2014.

Ia mengatakan, Bulog mengalokasikan beras hingga 100 ton untuk setiap daerah yang diberikan ketika terjadi bencana. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2012 tentang Prosedur dan Mekanisme Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah untuk Penanganan Tanggap Darurat. (Baca: Titik Evakuasi Korban Gunung Kelud)

Namun, lanjut dia, bupati bisa mengajukan tambahan lagi jika memang diperlukan dengan syarat mendapat persetujuan Gubernur Jawa Timur. Ia juga menyebut, stok yang dimiliki Bulog Kediri saat ini mencukupi, yaitu 38 ribu ton. Stok itu untuk 12 bulan penyaluran, sehingga jika dikurangi untuk beras cadangan, tidak mengganggu keperluan penyaluran beras untuk warga miskin.

Sementara itu, Ketua Satlak Penanggulangan Bencana Kabupaten Kediri Letnan Kolonel Infanteri Heriyadi mengatakan, saat ini tim sudah rapat membahas persiapan menghadapi letusan Gunung Kelud.  Masalah logistik menjadi agenda utama pembahasan. "Kami kumpulkan logistik secepat mungkin," katanya.

Ia juga mengatakan, panitia juga memikirkan logistik untuk anak-anak, seperti makanan bayi. Tim yang bertugas di dapur umum bisa memasak bubur untuk bayi. Jumlah pengungsi jika gunung yang berada di Desa Sugihwaras, Kecamtan Ngancar, Kabupaten Kediri, itu diprediksi sampai 59 ribu dari empat kecamatan yang terdampak letusan, yaitu dari Kecamatan Ngancar, Kepung, Plosoklaten, dan Puncu.

Pemda juga masih memastikan kebutuhan logistik untuk para pengungsi. Selain beras, berbagai makanan instan juga dibutuhkan. Dia menyebut menyebut, sejumlah perusahaan sudah meminta informasi bantuan apa yang bisa diberikan untuk antisipasi Kelud.

Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi telah memutuskan kenaikan status Gunung Kelud dari semula waspada menjadi siaga. Kenaikan itu dipicu terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik di gunung tersebut, terhitung sejak Senin, 10 Februari pukul 16.00 WIB.

Peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik menunjukkan peningkatan dan didominasi oleh gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, data suhu air panas di kawah dan pemantauan visual yang memang menunjukkan peningkatan. Dengan kondisi tersebut, direkomendasikan agar pendaki, wisatawan, dan masyarakat tidak mendekati puncak kawah Gunung Kelud.

ANTARA | ES

http://www.tempo.co/read/news/2014/02/12/058553335/Bulog-Cadangkan-100-Ton-Beras-untuk-Korban-Kelud

Tidak ada komentar:

Posting Komentar