Rabu, 12 Februari 2014
PETANI tebu dalam Asosiasi Gula Indonesia (AGI) dan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) meminta kepada Perum Bulog membeli gula petani dalam merealisasikan target stok gula yang ditetapkan.
Mereka juga mengimbau penambahan stok tersebut tidak didapatkan dengan mengimpor gula kristal putih, raw sugar, atau dengan menyerap gula rafinasi dari pasar domestik. "Jika Perum Bulog diharapkan berperan sebagai stabilisator harga dalam negeri, idealnya BUMN ini membeli gula dari PG atau petani dengan harga sesuai mekanisme pasar," ujar Senior Advisor AGI, Adig Suwandi, di Surabaya, Rabu (12/2).
Pihak AGI menegaskan tidak bisa menerima jika penambahan stok Bulog tersebut diperoleh melalui impor gula kristal putih secara langsung dari pasar global, raw sugar untuk kemudian diolahkan ke pabrik gula rafinasi, atau membeli gula rafinasi dari pasar domestik. Langkah tersebut justru akan mematikan harga gula domestik karena stok berlebih.
Menurutnya, penambahan stok Bulog melalui salah satu dari ketiga cara tersebut berpotensi mengacaukan harga gula petani, baik sekarang maupun pada giling mendatang. "Memang Bulog akan jauh lebih banyak meraup kentungan dengan memilih salah satu dari ketiga opsi itu. Tetapi kepentingan produksi dalam negeri tetap harus menjadi prioritas, jangan dikorbankan untuk keperluan sesaat demi harga murah yang tidak memberdayakan petani tebu," ujarnya.
Menurut Adig, saat ini stok gula nasional sangat melimpah. Per 31 Desember 2013 lalu, stok gula masih 1,24 juta ton, sementara hasil giling sejumlah PG di Sumatera periode Februari-Mei 2014 diproyeksikan 180.000 ton. Stok tersebut lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga giling sebagian besar PG di Jawa mulai medio Mei.
"Ini belum termasuk rembesan gula rafinasi di pasar lokal, baik yang terdeteksi melalui audit tim independen maupun tidak. Padahal sesuai Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 527/MPP/Kpts/9/2004 yang masih berlaku, pasar domestik menjadi domain gula petani dan tertutup bagi penjualan gula rafinasi," katanya.
Dzurriyah Nisa | Vriana Indriasari
http://www.kabar3.com/news/2014/02/bulog-diminta-serap-stok-gula-petani#.UvshJvuIlek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar