Selasa, 2 Desember 2014
JAKARTA-Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah melakukan penilaian (assessment) terhadap beberapa perusahaan pelat merah. Di antaranya PT Telkom, PT Pindad, Perum Bulog, PT Semen Indonesia, PT PLN, PT Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura II, dan Perum Navigasi. Assessment dilakukan secara menyeluruh terhadap kinerja perusahaan dan manajemennya. Ada yang memang karena posisi direktur utama di perusahaan itu kosong direksinya sudah memasuki masa pensiun, atau kinerjanya kurang bagus,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno ketika berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, kemarin (1/12). Beberapa BUMN yang disorot karena kinerjanya buruk adalah PT Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura II, dan Perum Navigasi. Seperti diketahui, saat ini kinerja keuangan Garuda tidak menggembirakan. Maskapai penerbangan pelat merah itu menderita rugi sebesar USD 219, 54 juta sepanjang Januari-September 2014.
'Garuda sebentar lagi akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB),' ujar Rini. Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu sudah dijadwalkan RUPSLB atas usulan pemegang saham minoritas karena performa perusahaan ini kurang baik. Kementerian BUMN pun melakukan assessment terhadap manajemen Garuda. Diperkirakan dalam RUPSLB itu akan dilakukan pergantian direksi. Rini juga menilai kinerja Angkasa Pura II kurang memuaskan. Menurutnya, banvak masalah yang tak terselesaikan di bandara yang dikelola perusahaan ini. Misalnya kesemrawutan yang terjadi di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, panjangnya antrean pesawat yang hendak take-off dan landing, serta banyaknya taksi gelap. Begitu pula dengan kinerja Penim Navigasi yang bertanggung jawab mengurus navigasi penerbangan di seluruh bandara di Tanah Air.
"Kami sedang assess manajemennya, apakah sudah tepat atau perlu perbaikan,” imbuh Rini. Sedangkan assessment terhadap Telkom dan Pindad dilakukan karena direktur utamanya diangkat jadi menteri. Rini mengungkapkan, assessment calon dirut Pindad sudah hampir selesai Artinya, dalam waktu dekat posisi itu akan segera diisi orang baru. Sedangkan posisi dirut Telkom belum diketahui kapan akan diisi. Begitu juga dengan pergantian calon dirut PLN yang penilaian calonnya harus melalui Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai oleh presiden. 'Kita juga masih melakukan assessment terhadap calon dirut PT Semen Indonesia pengganti Pak Dwi yang diangkat jadi dirut Pertamina,” terangnya.
Soal Bulog, lanjut Rini, memang dirut lama sudah memasuki masa pensiun. Pada saat yang sama, Kementerian BUMN sedang melakukan assessment terhadap operasional Bulog secara menyeluruh. 'Pemerintah yang sekarang ingin melihat Bulog itu betul-betul mendukung para petani," jelasnya. Bagaimana keberadaan perusahaan pelat merah sektor pangan ini bisa dioptimalkan untuk menyejahterakan petani. Pemerintah ingin Bulog jadi pembeli akhir dari produk pertanian yang dihasilkan oleh para petani dalam negeri. Tidak hanya beras. kalau bisa juga jagung, cabai, bawang merah, dan lainnya. "Ini secara menyeluruh programnya sedang dianalisa. Tentunya dengan melakukan analisa itu, kami juga inelihat tipe manajemen seperti apa yang bisa operasikan Bulog,” ucap mantan menteri perindustrian dan perdagangan di era Presiden Megawati Soekarnoputri itu. (dri)
http://www.starbrainindonesia.com/berita/media/39416/3/sorot-bumn-kinerja-buruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar