Kamis, 4 Desember 2014
JAKARTA - Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) mengatakan ada wacana bahwa beras miskin (raskin) akan lebih baik jika bisa digantikan dengan sistem e-money untuk mempermudah distribusi.
"Dengan adanya e-money memang bisa membuat proses pengiriman mudah dan lebih multiguna," kata Ketua KTNA Winarto Tohir di Jakarta.
Ia menjelaskan informasi ini berasal dari anggota DPR yang tidak mau disebutkan namanya, wacana ini akan menggantikan program beras yang dibagikan kepada rakyat miskin menjadi e-money.
"Kalau pun jadi, petani lokal tetap harus dilindungi, nanti siapa yang beli berasnya kalau bukan Bulog," katanya.
Kekhawatiran ini terjadi karena, fungsi e-money bisa menggeser sektor keuntungan petani lokal, karena beras tidak akan masuk program pemerintah.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi kepada DPR, wacana tersebut memang benar ada, tetapi masih sekadar isu yang berkembang.
"Ya, saya sudah mendengar informasi penghapusan raskin, tetapi sampai saat ini tidak ada pembicaraan tertulis dan serius, itu masih wacana," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi, di Jakarta.
Ia berharap jika itu memang terjadi semua faktor sebaiknya dipersiapkan dengan matang dan tidak terburu-buru.
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=343104:diusul-raskin-diganti-uang&catid=18:bisnis&Itemid=95
Tidak ada komentar:
Posting Komentar