Jumat, 12 Desember 2014

BULOG CIREBON BERHARAP TAHUN DEPAN HPP NAIK

Kamis, 11 Desember 2014

(Suara Gratia)Cirebon – Bulog Sub Divre Cirebon berharap tahun depan harga pembelian pemerintah (HPP) bisa naik. Penyerapan tahun ini pun jauh dari prognosa.
Kepala Bulog Sub Divre Cirebon Miftahul Ulum mengatakan, Bulog menginginkan harga baru apalagi saat ini terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Mijyak (BBM) yang mengakibatkan ongkos angkut dan ongkos lainnya juga mengalami kenaikan.
“Tahun ini terjadi kenaikan harga BBM, sehingga harus ada penyesuaian, kalau pakai harga sekarang target tidak akan tercapai,” tuturnya, saat ditemui di Kantor Bulog Sub Divre Cirebon di Jl.Pemuda, Kamis (11/12).
Ia melanjutkan, semua tergantung kebijakan pemerintah apakah akan menetapkan HPP yang baru atau tidak.
Seperti diketahui berdasarkan Inpres Nomor 3 tahun 2012, HPP untuk gabah kering panan (GKP) di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp 3.300/kg dan di tingkat penggilingan ditetapkan sebesar Rp 3.350/kg.
Sedangkan gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan ditetapkan sebesar Rp 4.150/kg dan Rp 4.200/kg di gudang Bulog.
Penyerapan yang dilakukan Bulog Sub Divre Cirebon sepanjang 2014 ini hanya sebesar 77 ribu ton atau hanya memenuhi 60 persen daeo peognosa pengadaan sebesar 110 ribu ton tahun 2014.
“Tahun 2013 kita berhasil menyerap 100 persen lebih sedikit beras dari petani,” katanya.
Menurutnya, di musim penghujan ini mempengaruhi penyerapan beras dari petani, sehingga akhir tahun harga gabah sudah mengalami kenaikan tidak bisa masuk dengan HPP pemerintah.
Miftahul menambahkan, saat ini stok yang ada di gudang Bulog masih mencapai 51 ribu ton, stok ini masih mencukupi untuk 9 bulan ke depan.
Sementara itu wakil ketua HKTI Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar, pun berharap pemerintah segera menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah yang baru.
“Kalau dengan HPP yang sekarang tidak akan menguntungkan baik untuk petani maupun Bulog,” katanya.
Tarsip melanjutkan, saat ini panen masih terjadi di beberapa titik, terutama di areal pertanian yang 3 kali panen diantaranya di Kecamatan Klangenan dan Kecamatan Palimanan.
Ia menerangkan, harga gabah kering giling di tingkat petani berkisar antara Rp 5.500 hingga Rp 6.100/kg, tergantung kualitas gabah tersebut.
“Harga ini sudah jauh di atas HPP,” tandasnya.
Tasrip berharap, tahun depan pemerintah sudah menetapkan HPP gabah dan beras yang baru. (Frans C. Mokalu)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar