Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengungkapkan surplus beras 5,4 juta ton ini menimbulkan masalah baru bagi Bulog, karena terlalu banyak menyimpan beras.
"Bulog harus menangani beras yang terlalu banyak disimpan di gudangnya, kalau tidak menerapkan teknologi yang benar, maka bisa menurunkan kualitas beras. Sementara menyimpan beras ini perlu biaya juga," kata Rusman di Kantor Kementerian Pertanian, Senin (30/12/2013).
Rusman khawatir dengan makin banyaknya beras yang disimpan ini kualitas menurun, dan ditakutkan ketika dibagikan ke masyarakat sebagai beras untuk rakyat miskin (raskin) masyarakat tidak puas.
"Niatnya baik, raskin dibagikan untuk membantu masyarakat miskin, tapi jika tidak dikelola dengan benar, takutnya apek, masyarakat tidak puas. Hal inilah yang harus menjadi perhatian Bulog," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan tahun ini Bulog tidak perlu impor beras lagi, karena produksi beras dalam negeri mengalami surplus sebesar 5,4 juta ton.
"Tahun ini produksi padi kita realisasinya mencapai 70,87 juta ton, sedangkan ketersediaan beras tahun ini mencapai 39,8 juta ton dimana kebutuhan tahun ini sebesar 34,4 juta ton, kita surplus beras sebesar 5,419 juta ton," kata Suswono.
Suswono menegaskan dengan surplus 5,4 juta ton tersebut, membuat Bulog tidak perlu lagi impor beras.
"Jadi tahun ini Bulog tidak impor beras, karena stok di gudangnya cukup," ucap Suswono.
(rrd/dru)
http://finance.detik.com/read/2013/12/30/170550/2454320/4/surplus-beras-malah-bikin-pusing-bulog-lho-kok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar