Para buruh angkut menata beras hasil penyerapan dari petani di Gudang Beras Bulog Gadang, Kota Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu | KOMPAS / HENDRA A SETYAWAN |
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, tahun depan Perum Bulog harus mulai memiliki persediaan gabah 20 persen dari total kapasitas.
"Saya bertemu petani Bantul, mereka bilang, kakek-kakek mereka zaman dulu kalau menyimpan di lumbung padi bukan beras semua, tapi ada juga gabah. Nah, ini saya minta pengadaan Bulog tahun depan 20 persennya harus dalam bentuk gabah," kata Dahlan dalam seminar yang dihelat Komite Ekonomi Nasional, di Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Ide Dahlan ini dan perbincangannya dengan para petani Bantul dilatarbelakangi menurunnya kualitas beras cadangan yang tersimpan di gudang-gudang Perum Bulog. Tadinya, kata Dahlan, Bulog harus berjuang keras agar mampu memenuhi target cadangan 3,4 juta ton pada 2012, bahkan sampai harus mengerahkan Pasukan Semut.
Nyatanya, usaha Bulog itu berhasil, meski pas-pasan. Tak ingin mengambil risiko terlalu besar, dengan pertimbangan terjadi puso dan bencana alam, pemerintah tetap mengimpor beras dalam jumlah minim.
"Nah, karena sekarang (2013) Bulog sudah mampu mengadakan 3,6 juta ton. Gudang Bulog di mana-mana penuh sampai kualitas beras turun. Ini yang harus diselesaikan," sambung Dahlan.
Oleh karena itulah, Dahlan memiliki ide agar Bulog menyimpan dalam bentuk gabah. Dengan demikian, masa atau umur simpannya lebih panjang.
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/12/03/1413191/Antisipasi.Beras.Rusak.Bulog.Diminta.Simpan.Gabah?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kekowp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar