Ia menjelaskan masing-masing pedagang pasar sudah memiliki distributor lama sedangkan Bulog sebagai pemain baru sulit menembus ke para pedagang.
"Selama ini untuk daging atau kedelai sekalipun jaringan pasarnya sudah terbentuk, jadi sulit kita untuk masuk. Dan tentunya Bulog sebagai pemain baru pasti akan kalah," kata Sutarto kepada detikFinance, Senin (16/12/2013).
Bulog telah berhasil mendatangkan sebanyak 1.134 ton daging sapi impor dari Australia dari 3.000 ton izin yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan.
Daging-daging tersebut sudah sebagian besar diserap masyarakat, melalui penjualan Bulog Mart dan operasi pasar. Untuk harga Bulog menjual harga daging keluar gudang sebesar Rp 64.000-73.000/Kg.
"Sisanya tinggal sedikit," katanya.
Ia juga masih hitung-hitung untuk mendatangkan kembali sisa alokasi izin yang diberikan pemerintah. Dengan fluktuasi nilai tukar rupiah dan rendahnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi daging impor beku, Bulog bisa saja membatalkan kedatangan sisa impor daging di tahun 2013.
"Jadi bisa saja kita datangkan sisanya atau juga tidak. Lagian masyarakat ini belum terbiasa degan daging beku karena sosialisasi yang belum sampai di sana. Bulog sendiri hanya dibatasi masuk ke pasar kemudian pasar itu sudah terbentuk jaringan pasar. Jadi tentunya kita sulit untuk bersaing," katanya.
(wij/hen)
http://finance.detik.com/read/2013/12/16/155429/2443373/4/sulit-lawan-jaringan-pedagang-bos-bulog-ngaku-susah-jualan-daging
Tidak ada komentar:
Posting Komentar