SEMARANG - Masyarakat di Jawa Tengah tidak perlu khawatir bakal kekurangan pangan pasca momentum Lebaran ini. Pasalnya, persediaan atau stok beras di Jateng tetap dalam kondisi surplus.
"Saat ini realisasi pengadaan beras harian mencapai 2.000-2.500 ton/hari, jumlah tersebut berasal dari enam sub divisi regional yang ada di Jateng," ujar Kepala Bulog Divisi Regional Jateng Damin Hartono di Semarang, Jumat.
Enam sub divre tersebut meliputi Semarang, Pati, Surakarta, Banyumas, Kedu, dan Pekalongan, dari keseluruhan tersebut sudah tercapai 47,5% target penerimaan beras oleh Bulog Jateng hingga akhir tahun 2014.
"Saat ini sudah diperoleh 350.771,09 ton beras dari total target satu tahun yang mencapai 780 ribu ton, dengan jumlah tersebut kami bisa melakukan pengiriman beras ke daerah lain atau moving nasional," ujarnya.
Sebagai rinciannya untuk sub divre Semarang saat ini terdapat 50.647,50 ton beras, Pati 75.384,53 ton, Surakarta 75.858,68 ton, Banyumas 53.450,45 ton, Kedu 33.271,94 ton, dan Pekalongan dengan realisasi pengadaan mencapai 62.158 ton.
Untuk masing-masing sub divre pihaknya sudah menargetkan perolehan yang disesuaikan dengan jumlah lahan sawah dan petani di setiap daerah.
Untuk Semarang target hingga akhir tahun diharapkan bisa mencapai 123 ribu ton, Pati sebesar 146 ribu ton, Surakarta 130 ribu ton, Banyumas 12 ribu ton, Kedu 80 ribu ton, dan Pekalongan 180 ribu ton.
Sementara itu untuk pengiriman ke luar daerah dalam waktu dekat ini Bulog Divre Jateng akan segera mengirimkan beras sebanyak 5.000 ton ke Cianjur dan Bandung Jawa Barat.
"Melihat realisasi pengadaan setiap harinya saya memprediksi hingga akhir tahun ini potensi akan tetap bagus sehingga Jateng memperbantukan sebagian persediaan beras ke daerah lain untuk menstabilkan harga," jelasnya.
Menurutnya karena pengadaan beras yang terus mengalir dengan jumlah besar maka selama Lebaran kali ini tidak terjadi kenaikan harga beras. (ant/gor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar