Rabu, 06 Agustus 2014

Bulog Kalteng Kalah Bersaing Serap Beras Petani

Selasa, 5 Agustus 2014

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Kepala Divre BULOG Kalimantan Tengah Sujono mengaku kalah bersaing dengan pengumpul untuk menyerap beras dari para petani di provinsi setempat.

Kalah bersaing tersebut karena Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2012 terkait kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah dan Beras, kata Kepala Divren Bulog Kalteng di Palangka Raya.

"Harga tertinggi Bulog Kalteng itukan hanya Rp4.200 per kilogram, sedangkan pengumpul bisa mencapai Rp5.000 hingga Rp6.000 per kilogram. Itu yang membuat sulit menyerap beras petani di Kalteng," tambah dia.

Walau kalah bersaing menyerap beras petani, namun Bulog Kalteng tetap melakukan pendampingan terhadap ratusan petani di kabupaten Pulang Pisau maupun Kapuas dengan jumlah lahan berkisar 1.000 hektar.

Kepala Divren Bulog Kalteng mengatakan pendampingan tersebut mulai dari memfasilitasi peminjaman dana atau kredit ke Bank Republik Indonesia (BRI), melatih cara menanam padi secara optimal hingga memproses menjadi beras.

"Kadang-kadang memang petani yang didampingi itu tidak menjual ke Bulog tapi pengumpul. Sebenarnya tidak masalah, terpenting itu petani bisa menghasilkan padi yang relative besar," kata Sujono.

Kepala Divren Bulog Kalteng mengatakan mengenai masih banyaknya petani di provinsi berjuluk 'Bumi Tambun Bungai' itu tidak menjual dan lebih menikmati padi hasil dipanennya, disebabkan rendahnya harga jual maupun hasil panen.

Meski begitu, lanjut dia, pada dasarnya Bulog Kalteng selalu siap membeli beras milik petani dengan harga tertinggi Rp4.200 sampai di gudang.

"Kalau mengenai peningkatan hasil panen, ketersediaan bibit padi maupun pupuknya bukan wewenang Bulog. Itukan ada di Dinas pertanian setempat. Kami hanya membeli hasil padinya saja," tambah Sudjono.


(T.KR-JWM/B/A029/A029)

http://www.antarakalteng.com/berita/232329/bulog-kalteng-kalah-bersaing-serap-beras-petani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar