Kepala Perum Bulog Sulteng Mar`uf di Palu, Selasa, mengatakan usaha baru, antara lain bisnis ikan tuna, kedelai, dan gula pasir.
Dari ketiga jenis usaha komersial Bulog, katanya, yang sudah terealisasi baru kedelai dan gula pasir.
Ia mengatakan perdagangan ikan tuna masih dalam penjajakan dan diharapkan secepatnya terealisasi.
Khusus untuk perdagangan ikan tuna, Bulog Sulteng telah menjajaki kerja sama dengan pengusaha ekspor di Bali dan Makassar (Sulawesi Selatan).
Pada prinsipnya, katanya, mereka telah menyetujui kerja sama dagang dimaksud.
"Kita sekarang ini tinggal mempermantap saja kerja samanya," katanya.
Ia mengatakan bisnis gula pasir sudah berjalan dan Bulog saat ini telah memasok sebanyak 700 ton gula pasir produksi dalam negeri untuk dijual di Sulteng.
Gula pasir yang dikuasai Bulog, katanya, juga sewaktu-waktu dapat digunakan untuk mendukung kegiatan operasi pasar jika terjadi gejolak pada kebutuhan itu.
Ia mengatakan bisnis kedelai sudah berjalan. Ada beberapa pengusaha tempe dan tahu di tiga daerah di Sulteng, yaitu Tolitoli, Parigi Moutong, dan Kota Palu siap membeli kedelai yang dijual Bulog.
Menurut dia, permintaan cukup banyak dan Bulog akan berusaha untuk bisa memenuhi semua permintaan pasar.
Khusus kedelai, kata Mar`uf, untuk sementara ini didatangkan dari luar daerah, yakni Surabaya.
"Tahap pertama kita datangkan tiga ton kedelai dari Surabaya untuk memenuhi kebutuhan pengusaha tempe dan tahu," ujarnya. (BK03)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar