Minggu, 10 Agustus 2014
Kepala Divisi Regional (Kadivre) Jatim Rusdianto menyatakan optimistis tahun ini pendapatan sektor komersial bisa mampu mencapai target Rp 2,5 triliun. Optimisme itu disampaikan melihat kinerja tahun lalu yang mencapai pendapatan sektor komersial sebesar Rp 1,3 triliun.
Pendapatan tersebut didorong lima unit usaha yang meliputi Bulogmart, persewaan aset, Unit Pengolahan Gabah Beras (UPGB), jasa pemberantasan hama, dan angkutan atau jasa distribusi.
“Pada semester kedua ini kita berupaya menggenjot sektor komersial yang menjadi salah satu tulangpunggung pendapatan Bulog. Tahun ini kita berupaya mengejar penignkatan target dibanding realisasi tahun lalu,” jelas Rusdianto.
Rusdianto menambahkan, hingga semester pertama tahun ini realisasi pendapatan dari sektor komersial sudah mencapai hampir Rp 1 triliun. Sepanjang semester pertama tahun ini, pendapatan sektor komersial dari unit penyewaan aset memberi kontribusi sebesar 40 persen, disusul Bulog Mart 7-10 persen, sedangkan sisanya disumbang dari tiga sektor.
Sejauh ini Bulog memang tidak menyebutkan sejumlah aset yang dimiliki, yang tengah disewa pihak ketiga. Sementara untuk Bulogmart, pihaknya bekerjasama dengan sejumlah perusahaan BUMN seperti PT Perkebunana Nusantara (PTPN) dan Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) untuk pembelian kebutuhan pangan.
Bulog menurut Rusdianto, memiliki tugas ganda yakni memberi Public Services Obligation (PSO) atau subsidi dan tugas komersial. Untuk tugas PSO, Bulog berkewajiban menyerap beras dari masyarakat petani yang ditujukan untuk menjaga stabilisasi harga beras dalam negeri.
Selain itu kewajiban untuk kegiatan SPO adalah menyalurkan beras untuk masyarakat miskin (raskin). Tugas ini sangat tergantung pada kebijakan subsidi yang diberikan pemerintah serta jumlah masyarakat kurang mampu yang telah ditetapkan.
“Sementara pendapatan untuk menghidupi perusahaan, sepenuhnya ditopang dari divisi komersial. Karena pendapatan tidak boleh didapat dari PSO yang sepenuhnya memberi bantuan kepada pemerintah setempat,” lanjutnya.
Seperti yang sudah dilakukan Perum Bulog Divre Jatim pada bulan Ramadhan hingga Lebaran sspenuhnya membantu Pemprov Jatim. Khususnya dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mengontrol harga di pasar. (wh)
http://www.enciety.co/bulog-jatim-optimistis-raup-pendapatan-komersial-rp-25-t/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar