Jumat, 18 Juli 2014

Komisi IV DPR RI Tinjau Gudang Beras Divre Bulog NTB

Kamis, 17 Juli 2014

Komisi IV DPR RI Tinjau Gudang Beras Divre Bulog NTB

MATARAM - Anggota Komisi IV DPR RI dalam masa reses melakukan kunjungan kerja (Kunker) dengan meninjau langsung gudang Bidang Urusan Logistik (Bulog) Devisi Regional NTB (Divre NTB) untuk memantau ketersediaan dan penyerapan beras dalam negeri di NTB.

Dari hasil peninjauan beserta laporan dari Kepala Divre Bulog NTB, Ketua Komisi IV DPR RI Muhammad Romahurmuzy mengatakan, ketersediaan beras dalam negeri di Bulog NTB sampai dengan bulan Juli sudah mencapai 74 persen, itu artinya Bulog NTB sudah melebihi target. “Karena Provinsi NTB surplus beras, jadi kami berharap agar NTB tidak melakukan importasi beras”, tegas Romy, di Mataram, Rabu (16/7/2014).

Politisi PPP ini juga menegaskan, karena NTB provinsi yang surplus beras, maka tidak boleh melakukan importasi beras, tidak diperbolehkan beras impor itu masuk ke Divre.

Tapi, ketika melakukan peninjauan langsung ke Gudang Bulog di Dasan Cermen, Komisi IV menemukan kejanggalan karena karung  tempat pengisian beras raskin   yang disiapkan oleh Mitra ditemukan ada yang tidak terdapat logo dari mitra kerja. “Kami menemukan belum adanya cap di karung yang menunjukan asal dari mitra”, katanya.

Pemberian cap pada karung ini dinilai Romy sangat penting meskipun karung tersebut berasal dari Bulog sendiri. Tetapi pada halaman belakang dari karung tersebut harus ada cap dari mitra kerjasama Bulog, karena ada 24 mitra kerjasama dari Bulog.

Apa tujuan memastikan cap karung mitra tersebut, lanjut Romy, hal itu perlu dilakukan karena nantinya jika ada raskin yang ditemukan banyak menir atau rusak, banyak kutu dan tidak bagus, maka langsung bisa diketahui kalau beras tersebut berasal dari mitra mana sehingga Bulog bisa memberikan panishmen kepada mitra yang bersangkutan.

“Keberadaan cap pada karung ini sudah menjadi SOP, dan sudah kita minta pada saat rapat di DPR RI, namun sampai tadi kami ke gudang Bulog ternyata hal itu masih terjadi”, keluhnya.

Dari seluruh karung, lanjut dia, yang dilihat memang sudah ada sebagian yang sudah tersetempel terutama yang produksinya UPTD Bulog, tetapi yang produksi mitra  ditemukakn hanya ditandai dengan spidol, dan penandaan dengan spidol sangat mudah sekali untuk dihapus.

Menjawab temuan dari Komisi IV DPR RI, Direktur Keuangan  Bulog, Budi Purwanto mengakui temuan tersebut kepada seluruh anggota DPR RI Komisi IV. Dimana  Budi mengatakan kalau personil digudang memang ada kelemahan. Dan memang ada ditemukan karung yang tidak mempunyai lebel mitra, dengan temuan ini akan dijadikan catatan  sehingga akan dilakukan penegasan kepada para mitra.

"Jika nanti ada  mitra yang tidak mau mentaati atura ini, maka kami dari pihak Bulog sendiiri akan memutuskan tidak akan memakai pihak tersebut sebagai mitra kami”, tegasnya.

[Joko]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar