Senin, 21 Juli 2014
Jakarta, GATRAnews - Untuk mengimpor 50 juta ton beras dari Vietnam, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengaku menyiapkan dana sekitar Rp 300 milyar dengan dasar harga beras dari Vietnam kurang lebih Rp 6 ribu/kg. "50 ribu ton itu kan 50 juta kg, kali Rp 6 ribu per kg, jadi Rp 300 milyar," kata Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso saat ditemui usai Buka Bersama di Kantornya, Jakarta, Senin (21/7/2014).
Sutarto mengungkapkan, sebenarnya pengadaan beras harian Bulog saat ini sama dengan tahun lalu. Tetapi, stok beras Bulog lebih sedikit dibanding periode yang sama tahun lalu akibat banjir di awal tahun, "Sehingga pengadaan kita tidak seperti yang diharapkan saat panen raya pertama. Tetapi, kalau kita bandingkan dengan 2010-2011, kita sudah lebih banyak," dia mengimbuhkan.
Pihaknya masih enggan mengemukakan berapa izin impor beras yang diperoleh dari Kementerian Perdagangan hingga akhir tahun. Namun, sebagai gambaran, Bulog harus melakukan pengadaan beras sebanyak 3,2 juta ton per tahun supaya tidak perlu impor beras. Dengan perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa produksi beras tahun ini menurun 1,98 persen dibanding tahun lalu, kemungkinan besar pengadaan tidak akan mencapai 3,2 juta ton.
Sampai saat ini, pengadaan beras Bulog baru 1,9 juta ton. "Persoalannya, mungkin nggak sampai akhir tahun kita nambah 1,3 juta ton? Itu yang harus dihitung," tuturnya.
Impor beras yang dilakukan Bulog ini diyakini Sutarto tidak akan merusak harga beras lokal meski dilakukan di bulan Juli saat masih musim panen padi. Pasalnya, Bulog akan menyerap beras petani saat harga beras di dalam negeri jatuh hingga di bawah Harga Patokan Petani (HPP) yang ditetapkan pemerintah.
"Tidak akan mengganggu. Bagaimana mau mengganggu kalau mereka (petani) jual beras kita beli. Begitu harga di petani kurang dari HPP, kita beli sesuai HPP," tandasnya. Sebelumnya diberitakan, Bulog mengaku telah mendapatkan instruksi dari pemerintah untuk mengimpor beras dalam rangka menjaga stok beras di dalam negeri. Pada tahap pertama mulai akhir Juli-Agustus, 50 ribu ton beras, baik kualitas medium maupun premium, mulai diimpor Bulog.
"Tahap pertama sekitar 50.000 ton. Insya Allah Juli-Agustus ini akan datang. Dari Vietnam. Saya katakan tadi pemerintah sudah menugaskan jumlah tertentu tetapi jumlah itu akan kita masukan secara bertahap sesuai kebutuhan," kata Sutarto.
Langkah ini diambil menyusul perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa produksi padi turun 1,98% dari 72 juta ton pada 2013 menjadi 69 juta ton di 2014. Impor beras juga dilakukan agar stok beras Bulog di akhir tahun dapat mencapai 2 juta ton.
"Kebutuhan nasional itu 2,6 juta ton/bulan, nggak ada artinya 50.000 ton itu tetapi menjaga stok Bulog sekitar 2 juta ton tadi," ujarnya. Namun, Impor beras ini tidak akan dilanjutkan bila ternyata produksi padi di dalam negeri dapat mencukupi kebutuhan beras sampai akhir tahun. "Tetapi itu kan angka bisa bergerak. Kalau misalnya tahap ini cukup tidak usah dilanjutkan kalau kurang kita teruskan. Pokoknya jangan sampai harga terjadi gejolak dan tidak cukup," Sutarto menambahkan.
http://www.gatra.com/ekonomi-1/57387-impor-50-juta-ton-beras,-bulog-siapkan-dana-rp-300-milyar%E2%80%8F.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar