Rabu, 25 Januari 2017

OP Gula Bulog Kalsel Dianggap Kurang Bijak

Rabu, 25 Januari 2017

Banjarmasin, KP – Pengusaha gula lokal yang tergabung dalam Asosiasi Gula Bersatu Kalsel mengeluhkan Operasi Pasar (OP) gula pasir yang dijual kesejumlah titik pasar tradisional, karena harga gula stabil ini tentu sangat memukul distributor dan pedagang eceran dan menganggap OP ini kurang bijak dilakukan BUMN plat merah.

Ketua Asosiasi Gula Bersatu, H Aftahudin, kepada wartawan Selasa (24/1) mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan langkah OP gula pasir yang dilakukan Bulog Kalsel disejumlah titik pasar tradisional.

“ Saya rasa ini OP ini kurang bijak karena OP digelar disaat harga gula stabil dan ini jelas sangat memukul pengusaha gula dari distributor, agen hingga para pengecer dipasar karena harga yang mereka dijual berada diatas gula OP,” jelasnya.

Sebenarnya OP gula ini sangat pas digelar disaat harga gula melambung misalnya harga sudah berada diatas Rp15 ribu per kilonya seperti tahun kemaren disini sangat pas jika Bulog menggelar OP, bukan disana harga gula normal seperti ini.

Harga jual gula ditingkat distributor dijual sekitar Rp11.800,- per kilonya dalam bentuk karungan dan eceran bisanya menjual Rp13000,- per kilo dan OP Bulog menjual HET Rp12,500,- per kilonya ini sesuai ketetapan HET Nasional.

“ Kami distributor bisa saja menjual dengan harga Rp12,400,- per kilo namun kasihan para pedagang eceran karena harga gula tidak ada terjadi lonjakan hingga awal tahun 2017 ini,” sebut Owners KWK ini.

Meskipun permintaan gula pasir sangat tinggi setiap harinya dalam kondisi normal ditengah naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok namun harga gula pasir dipasaran masih dijual dengan harga stabil.

Dari penuturan penjual gula eceran dikawasan Pasar Lama dan kios pengecer dikawasan Sultan Adam harga gula pasir dijual masih dalam kondisi harga normal harga gula pasir masih dijual dikisaran harga Rp12500,- sampai Rp1300,- per kilonya dari sejak akhir tahun 2016 hingga awal tahun 2017 belum ada tanda-tanda gula pasir naik.

Vivi penjual gula eceran Pasar Lama kepada wartawan mengungkapkan, meskipun harga sembako lain mengalami kenaikkan namun itu tidak terjadi pada harga gula pasir yang cendrung stabil sejak 3 bulan terakhir ini.

“ Kami sebagai pedagang berharap pemerintah daerah dan Dolog Kalsel sebagai penyangga stok gula terus bisa menyediakan gula banua karena permintaan gula pasir setiap harinya sangat tinggi sehingga dengan stok yang berlimpah harga bisa stabil, dan tidak mengikuti harga sembako lain yang sudah lebih dulu melonjak,” jelasnya.

Ridho penjual gula eceran sultan Adam mengatakan, salah satu sembako yang paling stabil yakni gula pasir sehingga ia bisa menjual Rp13000 per kilonya. (hif/K-7)

http://www.kalimantanpost.com/op-gula-bulog-kalsel-dianggap-kurang-bijak/

1 komentar: