BANDARLAMPUNG-Perusahaan Umum (Perum) Bulog Lampung masih kesulitan untuk membantu menekan bahan pangan dari jenis tanaman holtikultura. Pasalnya, harga cabai dipasaran yang semakin tinggi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Harga Pasar (Kasi Gasar), Abubakar Assidiq saat dihubungi translampung.com via telphon, Selasa (10/1).
Dia menjelaskan bahwa Bulog masih kesulitan menstabilkan harga cabai, dan tanaman hpltikultura lainnya karena harga yang sudah tinggi dari petani.
“Itu yang masih menjadi kesulitan kami, karena setelah kami telusuri ternyata tingginya harga cabai tersebut dari petani itu sendiri, kisaran 70 ribu hingga 80 ribu, dan harga yang tinggi dari petani tersebut dikarenakan beberapa faktor, misalnya curah hijan yang sangat tinggi serta angin yang kencang akhir-akhir ini,” jelasnya.
Abubakar Assidiq, yang akrab di panggil Abas tersebut mengatakan, bahwa untuk mengatasi masalah tingginya harga cabai dan bahan pangan jenis holtikultura, pihaknya telah bekerja sama dengan Dinas Pertanian.
“Kami tengah berusaha bagaimana mengatasi lonjakan harga cabai di pasaran dengan bekerja sama dengan Dinas Pertanian Provinsi,” terangnya.
Abas menambahkan, bahwa berbagai cara akan Bulog lakukan untuk membantu masyarakat, khususnya masyarakat Lampung.
“Kami masih terus mencari jalan keluar untuk bisa menekan atau menstabilkan harga cabai dan bahan pangan dari tanaman holtikultura,” tandasnya.(hkw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar