Jum'at, 13 Januari 2017
Pada tahap awal, voucher pangan akan didistribusikan di sembilan kota di Jawa Timur. Sedangkan untuk 29 kabupaten di Jawa Timur lainnya.
Otonomi.co.id - Perum Bulog Jawa Timur saat ini terus mematangkan fasilitas e-voucher pangan yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu. Konsep voucher yang berupa kartu ATM BNI ini akan mulai diterapkan mulai Februari mendatang.
Kepala Perum Bulog Divre Jatim Witono mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan BNI untuk penerapan voucher sejak awal minggu ini. Pada tahap awal, voucher pangan akan didistribusikan di sembilan kota di Jawa Timur. Sedangkan untuk 29 kabupaten di Jawa Timur lainnya akan menyusul jika penerapan sembilan kota telah berjalan baik.
"Persiapan e-voucher sudah mencapai 80 persen. Sembilan kota di Jatim yang menjadi sasaran tahap pertama tersebut adalah Surabaya, Malang, Batu, Blitar, Kediri, Probolinggo, Madiun, Pasuruan, dan Mojokerto. Sedangkan kabupaten-kabupaten lainnya masih menggunakan sistem penyaluran raskin secara reguler," ujar Witono yang dilansir dari Infopublik, Jumat 13 Januari 2017.
Namun saat ditanya target rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) penerima voucher, masih belum ditentukan. "Soal RTSPM, kami menunggu dari pusat. Biasanya data mengguankan acuan BPS, tetapi sekarang kami mulai menyiapkan sistemnya dulu," ujarnya.
Tiap kartu ATM e-voucher akan diisi saldo oleh bank dari dana Kemensos senilai Rp110.000 per bulan. Saldo tersebut hanya bisa dibelanjakan kebutuhan pokok berupa beras dan gula, masing-masing 10 Kg beras dan 2 Kg gula. Harga dua komoditas ini ditetapkan Rp105.000, sehingga nantinya masih ada sisa saldo Rp5.000 di kartu ATM.
"ATM ini tidak bisa digunakan untuk keperluan lain seperti sabun, kecap dan lain-lain, tetapi khusus untuk beras dan gula dari Bulog. Saat ini kami sudah melakukan pendataan, Februari 2017 sudah bisa diterapkan. Kita mungkin terdepan penyalurannya," kata Witono.
Untuk penyaluran, pihaknya akan menggandeng Rumah Pangan Kita (RPK) yang didirikan Perum Bulog. "Penyaluran bisa dilakukan RPK. Untuk awal, hanya satu RPK saja untuk penyaluran raskin menggunakan voucher. Kalau ini berjalan lancar maka akan dievaluasi dan bisa dikembangkan lagi," tuturnya. (poy)
https://www.otonomi.co.id/komoditas/bulog-jatim-mulai-menguji-coba-e-voucher-pangan-februari-mendatang-170113z.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar