Rabu,4 Januari 2017
Jakarta - Harga daging kerbau beku impor dari India dijual oleh pedagang pasar tradisional di atas Rp 80.000/kg. Hal itu karena pedagang mengaku lebih laris jika dicairkan dan dibersihkan lemaknya terlebih dulu.
Namun, Ketua Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI), Ahmad Hadi mengatakan sebenarnya daging kerbau tidak memiliki lemak yang banyak. Menurutnya, ini merupakan soal kebiasaan pedagang sehingga butuh sosialisasi agar pedagang menjual dalam kondisi beku.
"Secara fisik, daging kerbau dari India ini tidak banyak mengandung lemak, beda dengan daging sapi. Jadi seharusnya tidak perlu dibersihkan lagi. Ini masalah kebiasaan. Saya yakin sosialisasi tentang alternatif pilihan daging kerbau beku yang terus dilakukan, akan mengubah kebiasaan lama ini, tapi perlu waktu," kata Ahmad, kepada detikFinance, Rabu (4/1//2016).
Sebelumnya para pedagang tradisional menjual daging kerbau dari India di atas Rp 80.000/kg karena daging tersebut harus dibersihkan dan dicairkan. Padahal menurut Ahmad, hal itu merupakan kebiasaan karena ada pembeli yang meminta pedagang untuk membersihkan lemaknya.
"Kalau di pasaran ada yang menjual diatas Rp 80.000/kg, pasti disebabkan pembeli akhir minta daging beku tersebut dicairkan, jadi sudah tidak beku lagi. Ada susut karena pencairan daging tersebut, yg dibebankan ke pembeli," katanya.
Ia mengatakan sosialisasi konsumsi daging beku antara lain, memberi informasi daging beku lebih steril ke pedagang.
"Yang beku, kualitasnya lebih baik karena proses pencairan yang salah menyebabkan kontaminasi kuman/tidak hygiene. Kami juga menyarankan untuk dijual beku, untuk membedakan dengan daging sapi segar," imbuhnya.
Sosialisasi tersebut nantinya dilakukan Bulog dengan asosiasi terkait, misalnya dengan ADDI. Nantinya tiap anggota asosiasi akan memberikan penyuluhan kepada anggotanya untuk menjual daging beku.
"Bentuknya melalui kerja sama antara Bulog dengan asosiasi terkait seperti yang kemarin dilakukan, MOU antara Bulog dengan ADDI. Nantinya, Asosiasi yang akan proaktif kepada seluruh anggotanya," kata Ahmad.
Ia mengatakan, secara bertahap nantinya para pedagang akan dipinjamkan freezer dari Bulog agar dapat menjual daging beku. Hal itu untuk tetap menjaga kualitas daging.
"Secara bertahap Bulog akan meminjamkan Freezer untuk pedagang. Kalau berdagang daging beku lebih menguntungkan, saya yakin pedagang tidak keberatan membeli freezer kecil di masing-masing losnya. Mengingat kualitas daging akan terjaga kalau menggunakan freezer," kata pria yang akrab disapa Hadi ini. (hns/hns)
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3387541/asosiasi-dan-bulog-akan-sosialisasi-manfaat-konsumsi-daging-beku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar