Jumat, 20 Januari 2017
PURWOKERTO – Bulog Subdivisi Regional Banyumas, turut mendukung gerakan tanam cabai di masyarakat untuk mengendalikan laju harga cabai rawit merah di pasar tradisional. Dukungan tersebut dengan menjual tanaman cabai kepada warga. Untuk tahap awal, disiapkan 400 tanaman cabai.
Satu tanaman dihargai Rp 13.500 dan dijual langsung kepada masyarakat. ”Penjualan tanaman cabai untuk mendukung gerakan penanaman cabai di Banyumas, sehingga setiap rumah tangga dapat memiliki tanaman cabai yang ditanam di lahan pekarangannya sendiri,” kata Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Usaha Bulog Sub-Divre Banyumas, M Priyono, kemarin.
Ia menambahkan, tanaman cabai yang dijual ke masyarakat adalah tanaman yang sudah berbuah, sehingga warga tidak perlu menunggu lama memanen cabai milik sendiri. ”Tadinya tanaman ini untuk kalangan sendiri tapi kok malah banyak yang minta, sehingga kami jual ke masyarakat. Dalam sehari sudah terjual sekitar 50 tanaman,” kata dia.
Pesanan
Respons positif tidak hanya datang dari masyarakat Banyumas saja, melainkan dari kabupaten tentangga. Bahkan, Bulog Banyumas mendapat pesanan dari Tim Penggerak PKK di Purbalingga sebanyak 100 tanaman.
Selain menjual tanaman cabai, Bulog Banyumas berencana menanam cabai di kompleks gudang beras milik bulog, masing-masing sepuluh tanaman. Apalagi tanaman cabai tidak memerlukan lahan luas karena dapat ditanam di pot. Seperti diberitakan, Pemerintah Kabupaten Banyumas akan membuat program gerakan menanam cabai di masyarakat.
Penanaman cabai untuk pengendalian harga melalui peningkatan ketersediaan pasokan dan mengurangi permintaan cabai segar di pasar. ”Semua masyarakat nanti akan diwajibkan menanam cabai dengan memanfaatkan pekarangan mereka.
Sebenarnya, tahun kemarin sudah membuat surat edaran tapi tahun ini sesuai dengan arahan menteri, semuanya wajib,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Tjuntjun Sunarti Rochidi. Menurut dia, pihaknya akan membuat surat edaran untuk seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), termasuk pemerintah kecamatan dan kelurahan/ desa untuk program gerakan menanam cabai.
”Program ini untuk mengantisipasi lonjakan harga cabai yang saat ini sudah di atas Rp 100 ribu per kilogram. Tapi tidak berarti nanti kalau harga cabai turun kegiatan ini berhenti. Diharapkan, program ini terus berjalan, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sendiri,” katanya. (H60-87)
http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/bulog-dukung-gerakan-tanam-cabai/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar