Senin, 19 Desember 2016
JOGJA - Posisi Indonesia sebagai negeri di lintasan garis khatulistiwa yang cocok untuk pertanian ternyata tak termanfaatkan secara baik. Bahkan hingga 71 tahun Merdeka, Indonesia sebagai negeri agraris justru mengimpor pangan dari negara lain.
Menurut Presiden Patriot Pangan Ir. Bugiakso, selama ini pemerintah mengimpor pangan dengan dalih efisiensi. Padahal, katanya, impor pangan justru menciptakan ketergantungan yang berbahaya bagi kedaulatan nasional.
"Atas nama efisiensi, Indonesia kemudian terjebak, lalu hancur, dan belum sanggup lagi keluar dari jebakan perdagangan dan politik pangan dunia. Ini menjadi ironi Indonesia sebagai negeri agraris," katanya dalam acara peresmian Perkumpulan Patriot Pangan di Yogyakarta, Senin (19/12).
Bugiakso menambahkan, Indonesia seharusnya mengutamakan kedaulatan pangan. “Kedaulatan pangan itulah yang belum juga terwujud setelah 70 tahun lebih Indonesia merdeka," tegasnya.
Untuk itu Bugiakso menyinggung tengang “semangat berdaulat” yang digaungkan Panglima Besar Jenderal Soedirman. Dia menuturkan, Jenderal Sudirman saat menyampaikan lima pesan penting saat menghadapi agresi militer Belanda kedua pada 19 Desember 1948.
Pesan pertama adalah jangan pernah menyerah. Dan demi mewujudkan kedaulatan pangan nusantara, kata dia, tidak boleh ada kata menyerah.
"Kembali bertani, kembali bercocok tanam dan memanen, bukan menjadi kuli dan membeli," ujarnya.
Pesan kedua adalah merebut dan mempertahankan sumber daya yang dikuasai lawan. Lahan-lahan yang menganggur mestinya bisa dimanfaatkan.
Sedangkan sumber daya air yang kini didikuasai korporasi dan dikomersiialkan harus direbut demi kepentingan rakyat banyak. "Karena tanah dan air adalah kunci kedaulatan pangan, tanpa keduanya jangan bermimpi kita bisa mewujudkan kedaulatan pangan," ujarnya.
Pesan ketiga adalah jangan sekali-kali menunggu dan meminta bantuan asing. Pesan keempat Jenderal Sudirman adalah agar Indonesia bisa percaya pada kekuatan sendiri untuk mewujudkan agenda kedaulatan pangan.
Sedangkan pesan terakhir harus tetap disiplin. “Tanpa disiplin, bangsa ini bakal mudah terseok dan mudah terjebak pada tujuan sesaat,” ucap Bugiakso.(jpg/ara/jpnn)
http://www.jpnn.com/read/2016/12/19/488308/Ingat-Ada-Pesan-Jenderal-Sudirman-untuk-Wujudkan-Kedaulatan-Pangan-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar