Keluhan ini diungkapkan oleh Upik (48), warga Kenagarian IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas. Ia mengatakan, raskin yang diturunkan pada kwartal ke IV ini, dinilai masih kurang layak untuk dimasak, karena bewarna kuning dan bau serta banyak dedaknya.
“Sebelum dikonsumsi, kami menjadi bekerja dua kali karena harus membawa kembali raskin ini ketempat penggilingan. Karena warnanya kuning dan dedaknya masih banyak alias bakabuik,” ungkapnya.
Dikatakannya, seluruh masyarakat Kenagarian IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, mengakui jika kwalitas raskin tersebut memang tidak bagus untuk dikonsumsi oleh manusia dan masih jauh dibawah standar.
“Jika dibandingkan dengan bulan lalu, kondisi raskin saat ini beda-beda tipis saja. Namun, apa mau dikata masyarakat memang sangat membutuhkannya, jadi terpaksa kami terima saja,” tambahnya.
Ia berharap, ke depannya Pemerintah Daerah setempat, untuk lebih selektif lagi dalam menetapkan kualitas beras raskin sebelum disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, sehingga kejadian serupa tidak terjadi berulang-ulang.
“Ya, kami sebagai warga yang tergolong masyarakat kurang mampu sangat berharap agar kedepannya hal ini tidak terjadi lagi. Jangan mentang-mentang harganya murah, lalu tidak memperhatikan kualitasnya,” ungkapnya dengan nada polos.
Sebelumnya, seorang kepala urusan setempat yang tidak mau disebutkan namanya, sudah memberitahukan kondisi raskin tersebut kepada pihak penyalur. Dalam kesempatan itu, pihak penyalur berjanji akan segera mengganti dengan kualitas yang lebih bagus lagi.
“Terkait permasalahan raskin ini, kita sudah menyampaikan kepada pihak penyalur Raskin tersebut. Dalam waktu dekat pihaknya berjanji akan mengganti segala kerusakan beras tersebut. Namun, harus disertai dengan bukti yang ada dan berapa jumlah kerusakan beras tersebut,” jelasnya.
Informasi yang berhasil dihimpun Haluan di lapangan, terdapat sejumlah Kenagarian di Kecamatan Batang Kapas, masyarakat penerima raskin pada kwartal IV tahun 2016, pada pendistribusiannya banyak yang tidak layak untuk dikonsumsi karena kualitas yang kurang bagus. Namun, terkait berapa jumlahnya belum dapat dipastikan secara detail karena masih menunggu kepastian dari Instansi terkait.
Dihubungi terpisah, Kepala Gudang Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Tris Medi mengatakan, terkait masalah itu pihaknya sudah melakukan survei kelapangan terkait dengan pendistribusian ke masing-masing nagari, terutama di Kecamatan Batang kapas.
“Terkait masalah ini saya juga minta maaf. Ke depannya kita akan mengingatkan kepada seluruh pengawas raskin disetiap Kecamatan agar lebih selektif lagi dalam penyaluran beras Raskin tersebut. Kemudian berapa jumlah jumlah beras yang tidak layak konsumsi akan kita lakukan penggantian sesuai dengan data dan jumlahnya,” tutupnya. (h/mg-kis)
http://harianhaluan.com/news/detail/62552/bulog-pessel-salurkan-raskin-tak-layak-konsumsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar