Rabu, 1 Februari 2017
JAKARTA - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) tahun ini akan menginvestasikan dana sebesar Rp2,3 triliun untuk perbaikan infrastruktur.
Dana tersebut bersumber dari dana penyertaan modal negara (PMN) serta internal Bulog. Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, pada 2017 ini pihaknya mendapat dana PMN sebesar Rp2 triliun. Dana itu akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur yang dimiliki Bulog, terutama infrastruktur pasca panen.
“Kita punya PMN yang akan dipakai untuk menyempurnakan atau menambah infrastruktur Perum Bulog, yang utama adalah pascapanen, mulai mesin panen, pengering, processing , bahkan reprocessing serta pengemasan,” ujarnya dalam jumpa pers di Gedung Bulog, Jakarta, kemarin. Menurut Djarot, selama ini infrastruktur yang dimiliki Bulog masih sangat minim dan jauh dari ideal.
Tanpa infrastruktur memadai, Bulog tertatih- tatih dalam menjalankan perannya. Djarot mencontohkan, Bulog kerap mendapat keluhan dari masyarakat lantaran tidak bersedia menampung gabah atau jagung mereka. “Padahal kami pasti mau ambil. Yang jadi masalah, kerap kita jumpai jagungnya itu kadar airnya masih di kisaran 20-22%, di sisi lain kami tidak punya mesin pengering sehingga kalau dipaksakan beli nanti jagungnya terancam berjamur aflatoxin.
Begitu juga gabah, kadang kami tidak berani serap karena tidak punya dryer ,” tuturnya. Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Wahyu Suparyono mengungkapkan, beberapa infrastruktur yang akan dibangun dengan dana PMN sesuai RKAP 2017 antara lain pembangunan modern rice milling plant (MRMP) terintegrasi dengan kapasitas serapan 1 juta ton setara Gabah Kering Panen (GKP) per tahun di sentra produksi padi.
Selain itu pembangunan mesin rice to rice dengan kuantitas pengadaan beras sebesar 250.000 ton per tahun, serta pembangunan 11 unit drying centre dan 64 unit silo jagung dengan total kapasitas 192.000 ton. “Kami juga akan membangun gudang penyimpanan kedelai sebanyak 13 unit gudang dengan total kapasitas gudang 45.000 ton di sentrasentra produksi,” ungkapnya. Adapun, pembangunan infrastruktur akan langsung dikendalikan oleh Tim Infrastruktur.
Djarot menambahkan, berdasar perhitungan Bulog dana PMN Rp2 triliun tersebut kemungkinan tidak seluruhnya terpakai tahun ini, melainkan hanya akan habis terbayar sekitar Rp1,4 triliun. “Selain investasi yang sumber dananya dari PMN, tahun ini Bulog juga berinvestasi menggunakan dana internal sebesar Rp900 miliar. Artinya, pada 2017 ini akan keluar investasi Rp2,3 triliun,” ujar Djarot.
inda susanti
http://www.koran-sindo.com/news.php?r=2&n=3&date=2017-02-01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar